PLTA Batang Toru Siap Operasional, Bupati Tapsel Pastikan Kesiapsiagaan Rencana Tindak Darurat Bendungan

Artikel | Selasa, 28 Oktober 2025

Share This :

PLTA Batang Toru Siap Operasional, Bupati Tapsel Pastikan Kesiapsiagaan Rencana Tindak Darurat Bendungan

Tapanuli Selatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, semakin mendekati tahap operasional. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi yang dipimpin Bupati Tapsel H. Gus Irawan Pasaribu bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan manajemen PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) di ruang rapat Bupati, Sipirok, Senin (27/10/2025).

Dalam rapat tersebut, QS Manager PT NSHE Zulpadli memaparkan perkembangan proyek strategis nasional itu. Ia menyampaikan bahwa pada awal November 2025, konstruksi bendungan sudah siap untuk penggenangan, menunggu satu tahap lagi proses perizinan dari Komisi Keamanan Bendungan (KKB).

“Kami menargetkan izin penggenangan dapat diperoleh pada minggu pertama bulan November, dan seluruh pekerjaan konstruksi untuk kebutuhan energize selesai pada akhir Oktober ini,” ujar Zulpadli.

Selain itu, pekerjaan transmisi listrik telah diselesaikan dan sedang menjalani tahap final check oleh PLN Pusertif. Sementara pekerjaan kritis seperti pengujian konektivitas sistem (point to point test) tengah disiapkan agar sistem kelistrikan PLTA bisa tersambung sempurna ke jaringan PLN.

Design Manager PT NSHE Arwan Kahfi menambahkan, penyusunan dokumen Rencana Tindak Darurat (RTD) bendungan PLTA Batang Toru disusun berdasarkan Permen PUPR No. 7 Tahun 2023 dan Surat Edaran Dirjen SDA No. 14/SE/Da/2024 tentang Pedoman Kesiapsiagaan Tindak Darurat Bendungan.

Menurutnya, RTD merupakan bagian penting dari sistem manajemen keselamatan bendungan yang dirancang untuk meminimalkan risiko dan memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat.

Dokumen RTD ini memuat langkah teknis, prosedur evakuasi, dan mekanisme komunikasi cepat jika terjadi keadaan darurat. Tujuan utamanya adalah menjaga keselamatan masyarakat dan lingkungan,” kata Arwan.

Ia menjelaskan, dibanding bendungan besar lainnya seperti Jatigede dan Jatiluhur, tampungan Bendungan Batang Toru relatif kecil, yakni sekitar 18 juta meter kubik, sehingga potensi risiko akibat keruntuhan bendungan tergolong rendah.

Bupati Tapsel H. Gus Irawan Pasaribu menyatakan optimisme terhadap kesiapan proyek dan pentingnya sistem peringatan dini (warning system) di wilayah hilir sungai Batang Toru.

“Kita optimis PLTA Batang Toru bisa beroperasi penuh pada Januari 2026. Meskipun genangan bendungan kecil dan tidak menggenangi permukiman atau lahan pertanian, namun warning system harus berjalan agar masyarakat di hilir tetap siaga,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberadaan PLTA Batang Toru diharapkan juga membantu pengendalian banjir dan kekeringan di wilayah setempat.

“Air yang sudah menggerakkan turbin akan kembali ke sungai, jadi sistemnya tetap alami dan efisien,” kata Gus Irawan.

Ketua DPRD Tapsel H. Rahmat Nasution mendukung langkah pemerintah daerah dan NSHE, sementara Dandim 0212/TS Letkol Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo mengusulkan agar sosialisasi dilakukan melalui film pendek yang menampilkan manfaat dan sistem keamanan PLTA.

Sedangkan Kajari Tapsel Muhammad Indra Muda Nasution mendorong penyusunan brosur sosialisasi agar masyarakat di tiga kecamatan dan 20 desa memahami manfaat serta langkah tindak darurat jika terjadi keadaan darurat bendungan.

Rapat koordinasi ini turut dihadiri Wakapolres Tapsel, para asisten dan pimpinan OPD terkait, Camat Sipirok, Camat Marancar, Camat Batang Toru, Camat Muara Batang Toru, Camat Angkola Sangkunur serta jajaran pimpinan dan manajemen PT NSHE. (Kominfo Tapsel)

  • #tapselbangkit
  • #tapanuliselatan
  • #tapsel #ketapselaja
  • #sinergitapselbangkit
© 2025 Kab. Tapanuli Selatan
| Situs Resmi Pemerintah Kab. Tapanuli Selatan